Perawatan Jerawat Pada Ibu Hamil

Tak cuma remaja yang terganggu dengan jerawat. Ibu hamil juga termasuk yang paling umum berjerawat.

Penelitian menunjukkan satu dari setiap dua wanita hamil bisa mengembangkan jerawat. Dalam banyak kasus, jerawat bisa menjadi berat.

"Jerawat pada kulit ibu hamil karena meningkatan hormon di trimester pertama. Hormon yang tinggi ini menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak alami dan ini membuatnya sulit diprediksi siapa yang akan mengembangkan jerawat kehamilan," kata Dokter Kulit Dr Layla Saeed, seperti dilansir Arabnews, Minggu
 (10/7/2016).

Menurutnya, wanita hamil yang memiliki riwayat jerawat pada masa remajanya berisiko lebih tinggi mengalami jerawat. Dan apabila saat trimester pertama Anda tak berjawat, bukan berarti Anda tak akan jerawat di trimester kedua dan ketiga.

"Anda yang tidak pernah berjerawat, kehamilan terkadang bisa menyebabkan. Sayangnya, tidak ada cara untuk melindungi Anda dari jerawat kehamilan. Cukup ikuti cara sederhana dengan membersihkan, mencuci agar setidaknya mengontrol jerawat Anda menyebar.

"Selalu mulai dengan solusi sederhana kemudian melangkah ke perawatan hanya jika diperlukan," tambahnya.

Banyak dermatologis yang merekomendasikan sejumlah perawatan jerawat. Contohnya produk yang mengandung baik eritromisin atau asam azelaic. Produk lainnya termasuk produk yang mengandung benzoyl peroxide atau baik asam glikolat.

"Umum diketahui bahwa hanya sekitar 5 persen dari obat yang diterapkan pada kulit diserap ke dalam tubuh. Ini berarti jenis obat itu tidak akan menimbulkan peningkatan risiko cacat lahir, "katanya.

Dr Layla menyarankan semua wanita untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan jerawat atau apapun prosedur. Ia juga merekomendasikan wanita hamil untuk memilih pengobatan bebas obat untuk menyembuhkan jerawat kehamilan.

"Ketahuilah biasanya itu sembuh setelah melahirkan yang membuat Anda lebih mudah memilih yang paling, yang merupakan pengobatan bebas kimia yang akan bagus untuk Anda dan anak Anda," katanya.

Tips:

1. Batasi mencuci wajah dua kali sehari.

2. Bila Anda mencuci wajah, gunakan sabun yang lembut, bebas minyak, bebas alkohol dan pembersih non-abrasif.

3. Ganti sapu tangan Anda setiap kali Anda mencuci muka. Gunakan kapas sekali pakai atau sistem pembersihan sonic.

4. Setelah mencuci, bilas kulit Anda dengan hanya air hangat. Lalu dengan lembut menepuk kering dan menerapkan pelembab.

5. Terlalu sering membersihkan wajah bisa menstimulasi pori-pori pada kulit berminyak.

6. Cuci rambut secara teratur. Jika Anda memiliki kulit berminyak, yang terbaik adalah keramas setiap hari. Hindari produk rambut berminyak.

7. Jika Anda menggunakan kosmetik, gunakan produk bebas minyak. Carilah bahan yang berbasis air atau noncomedogenic atau nonacnegenic.

"Yang paling penting adalah untuk menghindari godaan untuk memencet atau jerawat wajah. Hal ini biasanya menghasilkan bekas jerawat permanen," katanya.